Sabtu, 14 Juli 2018

Lusa lalu.. Allah izinkan saya mengenal dua sosok yang hebat. Yang pertama adalah bpk gubernur Literasi, bpk. Muhammad Husin, M.pd. kemudian yang kedua, bapak Yurianto, Mpd. Pak Yuri ini kepala sekolah SMP 115 jakarta selatan, dimana SMP tersebut kita tahu merupakan SMP unggulan yang banyak melahirkan siswa berprestasi hingga di ajang kompetisi internasional. Pak Yuri ini juga koord kepala sekolah kepala sekolah unggulan se Indonesia. Beliau juga banyak melahirkan buku-buku pendidikan khususnya di bidang fisika. Kalau saya tidak salah dengar beliau bahkan disertakan sebagai tim pembuat soal UN.

Dari pak Husin, saya mengambil beberapa poin meski begitu banyak hal yang beliau sampaikan. Diantaranya adalah:
1. Bahwa literasi itu banyak macamnya. Diantaranya adalah, baca tulis, sains dan budaya.
2. Sangat sedih hati ini, ketika beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah negara ke 64 dengan minat baca yang rendah dari 65 negara.
3. Beliau juga mengatakan, ketika orang orang jepang menghabiskan setidaknya 5 buku dalam satu tahun, Indonesia 0.

Kita lanjut ya,
Kalau dari pak Yuri, alhamdulillah saya mengambil sangat banyak poin. Karna kondisinya saat itu kebetulan jam bicara beliau setelah ishoma workshop yang saya ikuti.. hehe. Al hasil mata dan hati ini segar sekali, hingga ada kurang lembih 2 lembar bolak balik saya mencatat poin poin yang beliau sampaikan. Kalau saya tulis sekarang, rasanya kurang enak sebab saya harus mengorek2 ingatan. Jadi saya ingin buka catatan saya dulu supaya saya tidak salah tulis hehehe. 

Biar saya tambah semangat, kalo kalian bener2 pengen tau apa itu poin2nya.. komen "mau" yaa... 😉

3 komentar:

  1. Soal poin-poin dari Pak Yuri ini, perlu diinformasikan ke orang-orang, Mbak. Bersyukurlah punya guru yang cerdas dan patut ditiru, karena berarti bisa belajar banyak sejak muda. Tidak semua orang berkesempatan masuk sekolah favorit, lho. Selain karena kemampuan (ini kan bawaan) atau kemampuan keuangan dan kondisi lain seperti lokasi tinggal dan keadaan lingkungan, banyak orang yang tidak bisa mendapatkan pendidikan bagus hanya karena tidak pernah mendapatan kesempatan itu. Kalau Mbak mau baca buku A Room of One's Own karangannya Virgina Woolf, Mbak pasti sadar bahwa kita ini beruntung banget bebas sekolah dan berkarya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahh thank you mba dyah yasmina atas respon nyaa... aku mau klarifikasi sedikit nih. Pak yuri itu bukan kepala sekolahku, tapi narasumber workshop yang aku ikutin kemarin hehe.

      Btw, buky A Room of One's own itu berbahasa apa mba??

      Hapus
    2. A Room of One's Own itu, ya bahasa Inggris lah. Setahu saya belum ada yang menterjemahkan ke bahasa Indonesia karena bahasanya sastra. Isinya bagus kok. Tapi bahasanya nggak semudah Harry Potter (bahasa Inggris) sih.

      Hapus